SamSonS Official Website SamSonS Official Website
Menu

Discographies

Perihal Besar

perihal besar SamSonS
Release Date: October 28, 2013
Available now on:
Loading tracks...

Perihal Besar

Medio 2012, SamSonS mengalami perubahan formasi. Bambang Reguna atau Bams memutuskan untuk tidak lagi bersama SamSonS. Peristiwa ini membuat SamSonS harus melanjutkan perjalanan dengan format baru.

Ariadinata bukanlah sosok baru di dunia musik, ia adalah mantan vokalis band dari Banjarmasin yang bernama Nyawa. Selepas dari band sebelumnya ia direferensikan untuk bergabung dengan SamSonS. Kualitas dan kematangan dari segi vokal dipadu dengan attitude yang kuat membuat 4 personil SamSonS teryakini untuk memilih Ariadinata sebagai “keluarga baru” SamSonS.

21 Agustus 2013 adalah tanggal bersejarah dalam perjalanan musik SamSonS. Ariadinata resmi menjadi vokalis baru. Di tanggal yang sama SamSonS melepas single terbarunya yang berjudul “Di Ujung Jalan” yang mendapat sambutan sangat baik dari Samsonia dan pecinta musik di tanah air.

L Y R I C S

Di Ujung Jalan

Di ujung jalan ini
Aku menunggumu
Aku menantimu
 
Di tengah terik matahari
Aku menyanyikan 
Kisah tentang kita
 
Reff:
Tuhan kembalikan
Segalanya tentang dia
Seperti sediakala
Izinkan aku tuk memeluknya
Mungkin tuk terakhir kali
Agar aku dapat merasakan
Cinta ini selamanya
 
Ketika malam telah tiba
Aku menyadari
Kau takkan kembali

Indonesia (Bersatulah!!!)

Sebarkan merahmu
Di tanah ibu pertiwi
Sampaikan putihmu
Di hati anak negeri
 
Banggakanlah bangsa kita
Kepakkanlah sayap kita
Tunjukkanlah kepada dunia
Bahwa kita yang terdepan
 
Reff:
Bersatulah indonesia
Katakanlah damai
Senandungkan cinta

Langit Runtuh

Saat gelap selimuti
Kau cahaya yang kucari
Kau sungguh sanggup menerangi jalanku
 
Dimana aku melangkah
Disana kau beri arti 
Tak pernah lelah menemani hidupku
 
Santun bahasa hati
Kian Menguatkanku
 
Reff:
Walau langit runtuh
Walau bulan jatuh
Takkan ku lepas kau pergi dariku
Dari hidupku
Meski harus mati
Nyawa melayang pergi
Cinta dalam hati
Kau yang miliki
Takkan terganti
 
Kaulah yang paling mengerti
Baik-buruk diri ini
Beruntungku memilikimu cintamu
 
Dan kaulah yang paling terang
Yang selalu buatku tenang 
Saat beban tiada berhenti hinggapi

Atlantis

Harmoni ufuk timur
Menyentuh sanubari
Pelataran surgawi
Meluruhkan norma
 
Reff:
Imaji lentera timur
Menembus dimensi masa
Meretaskan langgam duniawi
Hamparan nan bersahaja
Menorehkan tabir dunia
Terpapar di pelupuk mata
 
Sinergi cakrawala
Terendap di benakku
Menuntun peristiwa
Melanjutkan cerita

Pelarian

Bila tak ada lagi hasratmu
Tuk pertahankan cintaku
Di dalam lorong hatimu
Sudahlah lupakan saja
Kisah yang pernah tercipta
Diantara rasa-rasa yang dulu pernah
Tertuju padaku
 
Reff:
Aku..
Hanya pelarianmu
Ku hanya pelampiasan
Di dalam masa suiitmu
Aku..
Takkan pernah menjadi
Akhir pencarianmu
Ku hanya pelarianmu

Lara

Usai sudah cinta
Yang selama ini kita banggakan
 
Peluhku berujung duka
Yang tak pernah sedikitpun 
Tuk aku bayangkan
 
Biarkan berlalu
Lepaskanlah dusta 
Yang selama ini ada
Dan mebatasi
 
Reff:
Cukuplah sudah air mata ini
Menetes tersia dan menyakiti hati
Bersemayam kelak
Di palung terdalam

Cinta Sejati

Di dalam hatiku
Tersimpan berjuta kisah
Yang takkan mungkin
Terhapuskan oleh rentang waktu
 
Begitu pun kau di hatiku
Kau yang terbaik mendampingi
 
Di setiap langkahku
Terangkai berjuta cita
Yang kan ku rajut
Hingga ujung waktu memisahkan
 
Selayaknya kau di sisiku
Kau yg terbaik mendampingi
 
Reff:
Meski musim t’lah berganti
Kau takkan mungkin tergantikan
Hanya dirimu dihatiku
Begitu sempurna untukku
 
1001 alasan
Takkan mampu meruntuhkan
Cinta yang tercipta untukmu
Kau yang terakhir di hidupku
 
Di dalam darahku
Mengalir uraian cinta
Yg kan ku balut
Sampai nanti nafasku terhenti
 
Begitu adanya dirimu…
Sungguh berarti di hidupku

Transformator

Resistensi tirani yang yang bercadar bocah
Mendistorsi jalan jalan kebenaran
Aspirasi suci t’lah musnah menjadi sampah
Terinjak kursi panas sang transformator
 
Tak kenal lagi kawan
Musuh menjadi sahabat
Kepentingan yang berkuasa
 
Balada tikus-tikus pencari nafkah
Menggali-gali lubang-lubang kesempatan
Elegi normatif yang berkumandang
Dinyanyikan lantang oleh sang transformator
 
Tak kenal lagi kawan
Musuh menjadi sahabat
Kepentingan yang berkuasa
 
Reff:
Nurani musnah tertindas materi
Hati t’lah buta terbias citra, teriming tahta
 
Wahana nista pelampiasan nafsu liar
Berpadu padan dengan tangan-tangan kotor
Tiada lagi logika dalam keadilan
Melacur jauh dibuat sang transformator

R.E.S.A.H

Selalu salah setiap perkataanku
Yang terucap tulus untukmu
Tak ada benar seriap gerak-gerikku
Didepan matamu
 
Hanyalah semu yang dapat aku pahami
Dari setiap tingkah lakumu
Tak ada yang bisa untuk aku pahami 
Dari setiap tutur katamu
 
Reff:
Apa salahku??
Hingga tak pernah bisa meluluhkan hatimu
Semoga tuhan menggerakkan hatimu
Yang telah lama mati dan tak kunjung menentu

Lentera Hidup

Kau hadir di alam hidup ini
Memberikan rasa yang terindah 
Di tengah nafas-nafas gelisah
 
Kau hanyutkanku di laut cinta
Membuatku mengarungi samudera-Mu
Yang tiada berujung
 
Menunjukkanku hitam-putih dihadapku
Menuntun arahku menuju jalan-Mu
 
Reff:
Aku telah jatuh cinta
Cinta kepadanya 
Sungguh-sungguh cinta
Cinta yang terakhir di dalam hidupku 
Sampai akhir masa Kaulah yg terakhir untukku

Selamat Tinggal

Sudah terlambat untuk
Kau ucapkan maaf 
Kepadaku sayang
 
Telah terlanjur duka
Menyisakan luka
Di hatiku sayang
 
Menepi sejenak
Merampungkan hati
 
Reff:
Dan takkan mungkin lagi
Aku berkata cinta
Dan takkan bisa aku
Berharap cinta
Selamat tinggal sayang

Titik Nadir

Diantara titik nadir 
Aku bertahan
Laksana senja menutup hari
Kusambut kelam
 
Didalam kidung cinta
Ku tapakkan langkah terdepan
 
Reff:
Hidup hanya sekali
Takkan tersia lagi
Buih takdirku
 
Tatkala misbah Terlarung sirna
Aku bertahan
 
Himpitan hidup
Mengalun lemah
Aku bertarung